Anda belum login :: 22 Nov 2024 19:19 WIB
Detail
BukuHubungan Lokus Kontrol Internal Dengan Regulasi Diri Pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Maha Prajna
Bibliografi
Author: WIDJAJA, LENY ; Trihastuti, Maria Claudia Wahyu (Advisor)
Topik: Lokus Kontrol Internal; Regulasi Diri
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2014    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2010034015-Leny Widjaja.pdf (2.3MB; 66 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FKIPK-504
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Lokus kontrol internal adalah keyakinan untuk menentukan keberhasilan diri sendiri berdasarkan kemampuan memilih kegiatan, tanggung jawab atas keputusan, kemampuan mengendalikan perubahan, kemampuan mengendalikan lingkungan dengan mencari informasi, kemampuan koping terhadap stres, kepuasaan belajar dengan menunjukkan prestasi, dan motivasi belajar berdasarkan ekspektasi. Regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur dirinya sendiri berdasarkan self-monitoring, self-instruction, self-motivation, dan self-evaluation. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan lokus kontrol internal dengan regulasi diri. Jenis penelitian ini adalah korelasional. Subjek penelitian adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Maha Prajna sebanyak 77 orang, dengan rincian 35 orang mahasiswa sebagai sampel ujicoba dan 42 orang mahasiswa sebagai sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah skala penilaian untuk mengukur lokus kontrol internal dan regulasi diri. Instrumen lokus kontrol internal berjumlah 112 penyataan. Setelah diujicobakan, diperoleh 76 pernyataan valid dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,981. Instrumen regulasi diri berjumlah 104 pernyataan. Setelah diujicobakan, diperoleh 62 pernyataan valid dengan reliabiltas instrumen sebesar 0,978. Pernyataan-pernyataan tersebut valid karena memiliki koefisien korelasi lebih besar dari r tabel 0,334. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 73% mahasiswa yang memiliki lokus kontrol internal pada klasifikasi tinggi, 27% mahasiswa pada klasifikasi sedang, dan tidak ada mahasiswa pada klasifikasi rendah. Terdapat 67% mahasiswa yang memiliki regulasi diri pada klasifikasi tinggi, 33% mahasiswa pada klasifikasi sedang, dan tidak ada mahasiswa pada klasifikasi rendah. Korelasi antara lokus kontrol internal dengan regulasi diri sebesar 0,866. Hasil ini menunjukkan hubungan yang signifikan dan positif yang berarti semakin seseorang memiliki lokus kontrol internal yang tinggi, maka semakin tinggi kemampuannya dalam melakukan regulasi diri. Sebaliknya, semakin seseorang memiliki lokus kontrol yang rendah, maka semakin rendah kemampuannya melakukan regulasi diri. Saran bagi Ketua STAB Maha Prajna untuk meningkatkan lokus kontrol internal dan regulasi diri mahasiswa adalah dengan melakukan kegiatan seperti: (1) konseling, (2) penambahan satu atau dua mata kuliah pengembangan kepribadian, (3) dialog antar mahasiswa, (4) ikut serta dalam seminar, pelatihan, dan studi lanjut. Saran bagi mahasiswa STAB Maha Prajna yaitu mengikuti seminar, kegiatan, atau pelatihan dan membuat buku catatan harian untuk meningkatkan self-monitoring. Saran bagi mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Unika Atma Jaya adalah meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan meningkatkan kemampuan keterampilan konseling untuk membantu konseli meningkatkan lokus kontrol internal dan regulasi diri.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)