Partisipasi belajar adalah peran serta atau tingkah laku siswa secara nyata dalam kegiatan belajar mengajar melalui keterlibatan mental dan emosional sehingga dapat mendorong siswa untuk memberikan kontribusi dan bertanggung jawab terhadap suatu tujuan yaitu tercapainya prestasi belajar yang memuaskan. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat keputusan yang bijaksana dan dalam penyesuaian diri, serta dalam memecahkan masalah kehidupan mereka yang bertujuan agar penerima bantuan dapat berkembang mandiri dan mampu bertanggungjawab bagi dirinya sendiri. Konseling adalah proses bantuan untuk memecahkan masalah-masalah pribadi supaya memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi belajar siswa kelas VIII SMP ASISI Jakarta dalam pelajaran Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memberikan gambaran tentang partisipasi belajar dalam pelajaran bimbingan dan konseling. Instrumen yang digunakan adalah skala penilaian yang mengukur partisipasi belajar siswa. Instrumen terdiri dari lima komponen, komponen pertama, aktivitas visual dengan dua indikator, yaitu: memperhatikan dan menyimak. Komponen kedua, aktivitas oral dengan tiga indikator, yaitu: berpendapat, bertanya, dan berdiskusi. Komponen ketiga, aktivitas mendengar dengan satu indikator, yaitu: menerima informasi. Komponen keempat, aktivitas motorik dengan dua indikator, yaitu: menulis dan melakukan gerakan fisik. Komponen kelima, aktivitas emosi dengan dua indikator, yaitu: minat dan perasaan. |