Anda belum login :: 22 Nov 2024 19:42 WIB
Detail
Artikelattention deficit disorder  
Oleh: Poedjihartanto, Eka
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: EBERS PAPYRUS vol. 14 no. 03 (Dec. 2008), page 179-192.
Topik: ADD; ADHD; gangguan perhatian; hiperaktif
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: E01.K.02
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelAttention Deficit Disorder (ADD) merupakan kelainan kompleks karena bukan hanya terdiri dari satu jenis aktivitas otak namun melibatkan beberapa sistem fungsi pengaturan otak antara lain gangguan dalam memfokuskan, berorganisasi, motivasi, perubahan emosional, dan ingatan. Kasus ADD ditemukan pada 7-10% penderita sindroma gangguan kognitif di dunia dan lebih dari 50% dari anak yang menderita ADD juga memiliki komorbiditas psikiatri lainnya. Di Jakarta sendiri terdapat kecenderungan peningkatan kasusnya. Ciri khas dari ADD adalah tidak adanya perhatian dan ketergesaan/dorongan mengikuti impuls tanpa disertai dengan hiperaktivitas. Gejala ini biasanya timbul pada anak-anak pra-sekolah atau di awal tahun usia anak mulai bersekolah dan dapat berlanjut hingga dewasa. Penderita mengalami kesulitan untuk mengendalikan perilaku dan memfokuskan perhatian terhadap hal-hal penting lainnya yang harus mereka lakukan sehari-hari. Perawatan jangka panjang anak yang menderita ADD memerlukan kerjasama antara para klinisi, orang tua, guru-guru, anak tersebut serta staf sekolah atau kesehatan lainnya seperti perawat, psikolog, dan pembimbing akademik untuk membantu mengembangkan dan memonitor rencana perawatan. Tujuan utama dari perawatan adalah memaksimalkan fungsi sehingga anak dapat memperbaiki kinerjanya di rumah, sekolah dan komunitas.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)