Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti-bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan risiko perusahaan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai 2013. Penulis mengambil delapan faktor yang diduga berpengaruh terhadap pengungkapan risiko yaitu ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, proporsi komisaris wanita, latar belakang pendidikan, etnik komisaris utama, jumlah rapat dewan komisaris, komite audit dan proporsi komite audit independen dan terdapat dua variabel kontrol yaitu leverage dan profitability. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dan keuangan perusahaan dengan mengambil sampel sebanyak 61 perusahaan manufaktur menggunakan metode Simple Random Sampling. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Pengolahan dan pengujian data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16 for Windows dengan a sebesar 5% Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen, komisaris wanita, latar belakang pendidikan dan etnik komisaris utama, jumlah rapat dewan komisaris dan jumlah rapat komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan risiko perusahaan, sebaliknya ukuran dewan komisaris dan proporsi komite audit independen berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan risiko perusahaan namun memiliki arah hubungan negatif, begitu juga dengan proporsi komisaris independen dan komisaris wanita, sedangkan latar belakang pendidikan, etnik, jumlah rapat komisaris dan komite audit memiliki arah hubungan positif. |