Persediaan merupakan aktiva perusahaan yang sangat penting dan mempunyai peran penting di dalam perusahaan manufaktur karena aktivitas utama usaha adalah memperdagangkan barang dagangan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis persediaan barang dagangan yang diterapkan perusahaan, sehingga dapat diketahui kewajaran atau kelayakan pengakuan persediaan apakah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan perbandingan metode penilaian persediaan terhadap laba kotor perusahaan serta konsistensi perusahaan dalam penerapan metode pencatatan dan penilaian persediaan barang dagangannya. Dalam penelitian ini, penulis mengambil sample persediaan dari PT Enzym Bioteknologi Internusa untuk menganalisis pencatatan dan penilaian persediaan yang diterapkan perusahaan dengan melakukan perbandingan terhadap kedua metode penilaian persediaan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 14 tahun 2009. PT Enzym Bioteknologi Internusa menggunakan sistem pencatatan perpetual dan metode penilaian First In First Out (FIFO) dengan laba kotor lebih tinggi dibandingkan dengan metode Average. Setelah data dianalisis dapat disimpulkan bahwa sistem pencatatan perpetual dan metode penilaian First In First Out (FIFO) yang diterapkan oleh PT Enzym Bioteknologi Internusa telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 14 tahun 2009. |