Dampak stres kerja adalah suatu kondisi akibat stres bekerja yang dapat dilihat dari tanda-tanda pada suasana hati (mood), otot kerangka (musculoskeletal), dan organ-organ dalam badan (visceral). Motivator kerja adalah segala sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja dengan seperangkat motivator yang sangat penting, antara lain tuntutan akan dunia kerja, posisi atau kedudukan, persaingan, ketakutan, dan uang. Tujuan penelitian yang dilakukan terhadap karyawan di Radio Bahana 101.8 FM Jakarta adalah untuk melihat hubungan antara dampak stres kerja dengan motivator kerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Metode pengumpulan data menggunakan skala penilaian yang digunakan untuk mengukur dampak stres kerja dan motivator kerja. Instrumen dampak stres kerja terdiri dari 56 pernyataan dan telah diujicobakan. Ada 54 pernyataan yang dinyatakan valid dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,98. Instrumen motivator kerja terdiri dari 100 pernyataan dan telah diujicobakan. Ada 64 pernyataan yang dinyatakan valid dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,98. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi sebesar 0,654 dengan signifikansi sebesar 0,000, artinya adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara dampak stres kerja dengan motivator kerja. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi ampak stres kerja, maka motivator kerja juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika dampak stres kerja semakin rendah, maka motivator kerja juga akan menurun. Saran kepada pimpinan perusahaan Radio Bahana 101.8 FM Jakarta, diharapkan pimpinan perusahaan dapat mempertahankan motivasi kerja karyawan dengan tetap memperhatikan kebutuhan-kebutuhan karyawannya agar karyawan dapat tetap termotivasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sekalipun karyawan menghadapi kondisi stres kerja. Saran kepada karyawan di Radio Bahana 101.8 FM Jakarta, diharapkan karyawan dapat mempertahankan motivator kerja yang dapat membantu dalam pencapaian prestasi dan mampu mengontrol kondisi stres kerja. Motivator kerja yang dihadapi dalam lingkungan kerja diperlukan untuk meningkatkan kinerja atau produktivitas karyawan. Saran kepada Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, diharapkan Program Studi Bimbingan dan Konseling memberikan kesempatan yang lebih besar kepada mahasiswa untuk mendapatkan kajian teoretik dan pengalaman praktik di perusahaan agar mahasiswa mampu memberikan layanan konseling. |