Sampah merupakan hasil dari setiap kegiatan manusia, baik itu yang berbentuk padat, cair dan gas. Sampah merupakan masalah umum yang dihadapi oleh Pemerintah. Timbunan sampah menjadi masalah yang tidak dapat diatasi sendiri oleh pemerintah. Penumpukan di tempat penampungan selama berhari-hari, dapat menimbulkan bau tidak sedap dan juga pemandangan yang kurang bagus. Oleh karena itu tingginya volume sampah yang dihasilkan dapat menjadi permasalahan umum yang hampir pasti dijumpai. Masyarakat Banjarsari sadar akan kebersihan lingkungan. Mereka aktif dalam pengolahan sampah. Terdapat beberapa alternatif pengolahan sampah yang ada di Banjarsari, yaitu reuse, composting dan landfill. Dari beberapa alternatif tersebut dipilih alternatif terbaik yang dapat mengoptimalkan kegiatan pengolahan sampah di Banjarsari. Untuk itu diperlukan suatu alternatif pengelolaan sampah yang berdasarkan sudut pandang dari pihak yang benar-benar mengurusi masalah sampah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process dengan bantuan software expert choice. Pada penelitian ini, pembobotan berdasarkan dari 4 aspek yaitu aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan dan aspek teknis. Hasil yang didapat dari studi kasus di Kampung Banjarsari, untuk aspek sosial memiliki prioritas sebesar 0,203; aspek ekonomi memiliki prioritas sebesar 0,106; aspek lingkungan memiliki bobot sebesar 0,597 dan aspek teknis sebesar 0,094. Hasil yang diperoleh dari perhitungan alternatif teknologi pengolahan sampah, yaitu reuse sebesar 0,485; composting sbesar 0,278; dan landfill sebesar 0,237. Metode pengolahan sampah yang terpilih adalah Reuse. |