Anda belum login :: 23 Nov 2024 12:11 WIB
Detail
BukuAnalisis Pola Hubungan Struktural Corporate Governance, Kualitas Laba, dan Penerimaan Risiko Untuk Menciptakan Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Nonkeuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Bibliografi
Author: LAURENSIA, CHRISTINE ; Paramitadewi, Hyasshinta Dyah Sweztika L (Advisor); Mukhlasin (Advisor)
Topik: Proporsi Komisaris Independen; Frekuensi Rapat Dewan Komisaris; Frekuensi Rapat Komite Audit; Kualitas Laba; Penerimaan Risiko; Nilai Perusahaan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2014    
Penyerta: Dilihat selain dengan website Unika Atma Jaya
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2010-012-406 Christine Laurensia's Undergraduate Theses.pdf (884.29KB; 40 download)
[Informasi yang berkaitan dengan koleksi ini di internet]
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEA-5923
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan yang terdapat dalam corporate governance, kualitas laba, penerimaan risiko, dan nilai perusahaan. Corporate governance dalam penelitian ini menggunakan mekanisme proporsi komisaris independen, frekuensi rapat dewan komisaris, dan frekuensi rapat komite audit. Kualitas laba diukur dengan absolute discretionary accrual dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi. Penerimaan risiko diukur dengan perhitungan standar deviasi EBIT dibagi total Aset, sedangkan nilai perusahaan dilihat dari rasio Tobin’s Q.
Penelitian ini terbagi menjadi tiga model. Model pertama meneliti pengaruh corporate governance terhadap kualitas laba. Model kedua menguji pengaruh corporate governance dan kualitas laba terhadap penerimaan risiko. Model Ketiga menguji pengaruh corporate governance, kualitas laba, dan penerimaan risiko terhadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakan adalah perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012.
Hasil regresi linear berganda untuk 457 sampel pada model pertama menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen dan frekuensi rapat dewan komisaris berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Frekuensi rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Sementara itu, regresi linear berganda untuk 252 sampel pada model kedua menunjukkan bahwa frekuensi rapat dewan komisaris dan frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif terhadap penerimaan risiko sedangkan proporsi komisaris independen dan kualitas laba tidak berpengaruh terhadap penerimaan risiko. Terakhir, regresi linear berganda untuk 247 sampel pada model ketiga membuktikan bahwa kualitas laba dan penerimaan risiko berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Proporsi komisaris independen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan sedangkan frekuensi rapat dewan komisaris, dan rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)