Berbagai kebijakan dilakukan perusahaan untiik dapat menarik investor agar mau berinvestasi di perusahaannya, salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan kebijakan stock split. Dengan dilakukan stock split, harga saham menjadi relatif lebih rendah, sehingga para investor yang sebelumnya tidak dapat menjangkau harga tersebut, menjadi mampu untuk membelinya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh stock split terhadap likuiditas saham, abnormal return, volatilitas return saham, dan return on equity perusahaan yang melakukan stock split antara tahun 2009 sampai dengan kuartal 3 tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan periode 1 minggu sebelum stock split dengan 1 sampai 6 minggu setelah stock split. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1. Stock split yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai dengan kuartal ketiga tahun 2009 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham. 2. Stock split yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai dengan kuartal ketiga tahun 2009 secara signifikan hanya mempengaruhi Abnormal return pada minggu kedua setelah stock split. 3. Stock split yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai dengan kuartal ketiga tahun 2009 secara signifikan hanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas return saham pada minggu pertama setelah tanggal stock split. 4. Stock split yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai dengan kuartal ketiga tahun 2009, secara statistika terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity perusahaan. |