Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:20 WIB
Detail
ArtikelPenerimaan Diri Tiga Remaja Putri yang Mengalami Kekerasan Fisik di Rumah Perlindungan Sosial Anak Jakarta Timur  
Oleh: YOHANA
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Psiko-Edukasi: Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Konseling vol. 8 no. 1 (May 2010), page 34-46.
Topik: Penerimaan Diri; Kekerasan Fisik
Fulltext: Artikel 4_Yohana.pdf (16.0KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: PP51.4
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: J77
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPenerimaan Diri merupakan suatu keadaan dimana individu menerima kondisi dirinya, baik kelemahan atau kekuatannya tanpa keluhan. Beberapa ciri-ciri penerimaan diri adalah orang yang bahagia, mudah bergaul, selalu tebuka untuk dicintai dan dipuji, menjadi diri yang riil, menerima diri sendiri apa adanya, menerima kesalahan yang diperbuat, mengenali dan mengurusi kebutuhan-kebutuhannya sendiri, menentukan nasib sendiri, dapat menjalin hubungan yang baik dengan realitas de\an tegas menyatakan pendapat. Kekerasan adalah suatu tindakan yang disengaja dengan tujuan untuk mencelakai atau mencederai korban atau lawan baik secara fisik, emosional maupun ekonomi. Bentuk kekerasan fisik terbagi dalam dua bentuk yaitu kekerasan fisik berat dan ringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan yang diberikan kepada remaja yang mengalami kekerasan fisik di RPSA melalui teknik terapi cognitive behavioural therapy (CBT) memberikan kontribusi positif dalam menangani kendala penerimaan diri. Terapi ini melatih subjek mengubah pemikiran yang irasional sehingga mampu mengubah perilakunya ke arah positif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)