Keterlambatan komunikasi verbal adalah ketidakutuhan dan ketidakjelasan kata-kata ketika anak balita menyampaikan pesan, gagasan atau perasaan. Metode latihan berulang adalah cara mengajar dengan melakukan suatu kegiatan atau latihan yang berulang untuk memperoleh keterampilan tertentu atau keterampilan yang telah dipelajari. Media gambar adalah ungkapan ide ataupun pikiran yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi. Subjek penelitian adalah tiga anak balita yang mengalami keterlambatan komunikasi verbal di TK Bunda Hati Kudus Kota Wisata, Bogor. Nama inisial ketiga kasus adalah RE, MI, dan DO. Tempat penelitian studi kasus ini di TK Bunda Hati Kudus Kota Wisata, Bogor. Waktu Penelitian selama tujuh bulan, mulai bulan Januari 2013 sampai bulan Juli 2013. Tujuan penelitian studi kasus ini untuk mengetahui hasil upaya menangani kasus tiga anak balita yang mengalami keterlambatan komunikasi verbal dengan metode latihan berulang dan media gambar di TK Bunda Hati Kudus Kota Wisata, Bogor. Media gambar yang digunakan sesuai tema pembelajaran di TK Bunda Hati Kudus Kota Wisata, Bogor pada bulan April 2013, yakni alat transportasi. Variabel penelitian yaitu keterlambatan komunikasi verbal, dengan metode deskriptif. Jenis penelitian yaitu studi kasus. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, kuisioner orang tua subjek, wawancara, catatan lapangan, studi dokumentasi, dan kunjungan rumah. Hasil penelitian studi kasus menunjukkan bahwa komunikasi verbal kasus RE, sebelum latihan Mulai Berkembang (MB), setelah mengikuti latihan Berkembang Sangat Baik (BSB). Komunikasi verbal kasus MI, sebelum latihan Mulai Berkembang (MB), setelah mengikuti latihan Berkembang Sangat Baik (BSB). Komunikasi verbal kasus DO, sebelum latihan Belum Berkembang (BB), setelah mengikuti latihan Mulai Berkembang (MB). Peneliti menyimpulkan bahwa upaya menangani kasus tiga anak balita yang mengalami keterlambatan komunikasi verbal di TK Bunda Hati Kudus Kota Wisata Bogor dengan metode latihan berulang dan media gambar telah dilakukan dengan hasil pencapaian Berkembang Sangat Baik (BSB) pada dua subjek. Peneliti menyarankan kepada guru TK agar memiliki wawasan luas, terbuka terhadap berbagai media dan teknik melatih komunikasi verbal pada anak balita. Peneliti juga menyarankan kepada orang tua agar meluangkan waktu untuk melatih komunikasi verbal anak ketika anak berceloteh. |