Gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku pemimpin untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan menunjukkan kemampuannya agar semua tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Persepsi terhadap gaya kepemimpinan adalah tanggapan atau kesan terhadap pola tindakan dari pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Gaya kepemimpinan yang diteliti adalah gaya kepemimpinan situasional yang terdiri dari perilaku instruksi, konsultasi, partisipasi, atau delegasi. Kepuasan kerja merupakan tanggapan karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, terhadap situasi kerja, dan terhadap kerjasama dengan pimpinan dan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan situasional dan kepuasan kerja karyawan bagian Radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina. Subjek penelitian adalah karyawan bagian Radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina yang terdiri dari bagian radiografer, administrasi, perawat, dan kurir sebanyak 39 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasional. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen skala penilaian. Hasil ujicoba instrument menunjukkan bahwa pada instrumen gaya kepemimpinan situasional diperoleh 36 pernyataan yang valid dan 20 pernyataan yang tidak valid, dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,95. Pada instrumen kepuasan kerja diperoleh 38 pernyataan yang valid dan 10 pernyataan yang tidak valid, dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,94. Hasil perhitungan statistik variabel gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja menghasilkan korelasi sebesar 0,608 dengan signifikan sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan adanya korelasi yang signifikan dan positif antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja. Hasil positif antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja berarti semakin sesuai gaya kepemimpinan di dalam perusahaan tersebut, maka akan diikuti juga dengan kepuasan kerja yang tinggi. Saran bagi pihak Radiologi khususnya pimpinan, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan tentang program pembinaan kepemimpinan dan program pelatihan peningkatan kepuasan kerja karyawan di bagian Radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina. Program tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan frekuensi terjadinya komunikasi dua arah dan hubungan kerja antara pimpinan dan karyawan. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat juga bagi para karyawan agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan, dan dapat berperan aktif dalam program peningkatan kepuasan kerja di bagian Radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina. Bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Atma Jaya, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi serta wawasan dalam bidang sumber daya manusia dan dalam bidang organisasi mengenai gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja di bagian radiologi Rumah Sakit Pusat Pertamina, serta dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya. |