Kedekatan emosional adalah derajat perasaan aman yang dirasakan individu dalam hubungan interpersonal. Kedekatan emosional terbentuk melalui interaksi antara orangtua dengan anak dimana orangtua merupakan kontak pertama. Ada empat tipe kedekatan emosional antara lain sebagai berikut; Secure attachment style, fearful avoidant attachment style, preoccupied attachment style, dan dismissing attachment style. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Bimbingan dan Konseling Unika Atma Jaya angkatan 2010-2012 tahun ajaran 2012-2013. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan skala penilaian kedekatan emosional, yang terdiri dari 80 pernyataan dan setelah diujicobakan kepada 30 mahasiswa menghasilkan 35 pernyataan valid dengan reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,908. Hasil dari penelitian ini berdasarkan paparan rangkuman komponen variable kedekatan emosional, komponen secure memiliki persentase paling tinggi yaitu sebesar 58%, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar kelompok mahasiswa BK memiliki kedekatan emosional yang aman dengan orangtua. Hal tersebut juga didukung dari besarnya indikator pada komponen secure, yaitu indikator perasaan nyaman pada orangtua sebesar 60% dan indikator keinginan untuk dekat dengan orangtua sebesar 55%. Peneliti memberikan saran kepada (1) mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling yang ingin meneliti mengenai topik kedekatan emosional hendaknya meneliti lebih mendalam kedekatan emosional individu dengan figur kedekatan lain, seperti teman sebaya, guru/dosen, dan pasangan; (2) Dosen Penasihat Akademik Prodi Bimbingan dan Konseling hendaknya melakukan konseling individual bagi mahasiswa yang mengalami masalah akademik untuk mengetahui apakah masalah yang dialami mahasiswa disebabkan oleh penilaian negatif mahasiswa terhadap dirinya maupun figur kelekatan. |