Persepsi terhadap pola asuh orangtua adalah penilaian siswa mengenai pola asuh orangtua, yaitu autoritarian, autoritatif, permisif-tidak peduli, dan permisif-memanjakan. Penyesuaian sosial adalah kemampuan individu menyesuaikan diri secara efektif dengan cara yang dapat diterima orang lain sesuai dengan norma-norma yang berlaku, baik di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi terhadap pola asuh orangtua (autoritarian, autoritatif, permisif-memanjakan dan permisif-tidak peduli) dan penyesuaian sosial siswa kelas X SMK Santa Maria, serta mengetahui apakah terdapat hubungan antara setiap pola asuh orangtua yang dipersepsikan siswa kelas X SMK Santa Maria dan penyesuaian sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala penilaian yang disusunkan untuk mengukur persepsi terhadap pola asuh orangtua dan penyesuaian sosial siswa. Setelah uji coba, komponen persepsi terhadap pola asuh autoritarian memiliki reliabilitas sebesar 0.862; komponen persepsi terhadap pola asuh autoritatif memiliki reliabilitas sebesar 0.832; komponen persepsi terhadap pola asuh permisif memanjakan memiliki reliabilitas sebesar 0.833; dan komponen persepsi terhadap pola asuh permisif-tidak peduli memiliki reliabilitas sebesar 0.829. Variabel penyesuaian sosial setelah uji coba memiliki reliabilitas sebesar 0.947. Berdasarkan hasil analisis korelasi persepsi terhadap pola asuh autoritatif dan penyesuaian sosial sebesar 0,411, serta korelasi negatif yang signifikan sebesar -0.620 antara persepsi terhadap pola asuh permisif-tidak peduli dan penyesuaian sosial, hasil korelasi antara persepsi terhadap pola asuh orangtua dan penyesuaian sosial sebesar 0,275 dan memiliki hubungan yang signifikan. Selain itu, korelasi yang menghasilkan hubungan yang tidak signifikan adalah persepsi terhadap pola asuh autoritarian dan penyesuaian sosial dengan korelasi sebesar 0,119 serta persepsi terhadap pola asuh permisif-memanjakan dan penyesuaian sosial dengan korelasi sebesar 0,180. Peneliti memberikan saran bagi orangtua untuk mempertahankan komunikasi yang baik dengan anak. Hendaknya orangtua berkomunikasi dengan wali kelas dan guru BK agar mengetahui perkembangan penyesuaian sosial remaja di sekolah. Komunikasi dengan remaja diharapkan dari orangtua agar memberikan kemampuan penyesuaian sosial yang baik di lingkungan keluarga. Saran bagi guru BK diharapkan melakukan dinamika kelompok kepada siswa pada saat pelajaran BK, untuk mempertahankan kemampuan penyesuaian sosial siswa di sekolah. Saran bagi mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan dalam pemilihan kasus untuk praktik konseling individual maupun bahan mengajar psikoedukasi. |