Perilaku agresif adalah suatu perilaku untuk melukai individu atau kelompok secara fisik atau verbal dengan tujuan menyakiti, menyinggung, dan menyerang seseorang atau objek lain. Perilaku agresif merupakan tindakan yang merugikan orang lain secara sengaja yang didasari oleh perasaan marah yang kemudian dilanjutkan dengan keinginan untuk melampiaskan kemarahannya. Perilaku agresif yang dilakukan terus menerus dapat membentuk karakter pribadi seseorang, sehingga perlu penanganan sejak usia dini agar tidak berdampak pada perkembangan kepribadian dan perilaku anak. Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa atau klien yang memiliki permasalahan atau kasus yang sama. Selain itu, layanan konseling kelompok adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis, terpusat pada pikiran dan perilaku yang disadari, dibina dalam suatu kelompok kecil guna mengungkapkan diri kepada sesama anggota dan konselor melalui komunikasi antar pribadi untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan diri terhadap nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan hidup untuk belajar perilaku tertentu kearah yang lebih baik. Layanan konseling kelompok dalam menangani perilaku agresif bertujuan untuk membantu klien mengurangi hingga menghilangkan perilaku agresif dan mengelola emosi secara benar melalui teknik modeling. Teknik modeling adalah menerapkan terapi tingkah laku yang menciptakan kondisi baru, mempertahankan tingkah laku yang sudah adaptif, dan menghapus tingkah laku maladaptif untuk digantikan menjadi perilaku yang adaptif melalui teknik peniruan tingkah laku. Tujuan penelitian ini adalah untuk menangani kasus perilaku agresif pada ketiga subjek anak usia sekolah dasar kelas 4-5 SD di SOS Children’s Villages Cibubur dan untuk mengetahui hasil konseling kelompok melalui teknik modeling dalam menangani perilaku agresif. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan konseling kelompok. Dalam mengecek kebenaran data peneliti melakukan triangulasi data yang didapat dari sumber lain yaitu psikolog SOS, ibu pengasuh, wali kelas, teman sebaya, dan kakak atau adik subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek SOS Children’s Villages termasuk dalam kategori perilaku agresif, yaitu: AG, RI, dan FN. Ketiga subjek cenderung memiliki jenis-jenis perilaku agresif. Melalui layanan konseling kelompok dengan menggunakan teknik modeling yang dilakukan dengan memberikan teknik-teknik konseling melalui wawancara atau kontrak terapi, modelling, pemberian penguatan, pemberian punishment dan reward, dan refleksi. Teknik modeling yang diterapkan dalam penelitian ini melalui konseling kelompok menghasilkan perilaku yang normatif. Dari ketiga subjek, dua subjek yang telah berhasil mengurangi perilaku agresif menjadi lebih normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik modeling dapat diterapkan sebagai upaya penanganan perilaku agresif pada anak usia sekolah dasar dalam mengurangi perilaku agresif menjadi lebih normatif. Saran bagi Ketua Program Studi, Dosen, dan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling adalah dengan mengenal berbagai macam jenis perilaku agresif, diharapkan dapat memperluas layanan konseling untuk menangani perilaku agresif anak usia sekolah dasar dengan tujuan mengurangi perilaku agresif menjadi normatif. |