Pemahaman konsep berarti memahami sebuah pemikiran seseorang atau kelompok yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan. Peserta didik dapat dikatakan paham atau memahami bila peserta didik dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran. Peserta didik memahami ketika peserta didik mampu menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan lama peserta didik. Pemahaman konsep menjadi dasar untuk memahami. Aspek memahami dapat meliputi : a) mencontohkan, b) mengklasifikasikan, c) menyimpulkan, dan d) menjelaskan Jika peserta didik sudah mampu melakukan salah satu aspek memahami tersebut, peserta didik dapat paham atau memahami konsep. Model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan salah satu model pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep. Model pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan peserta didik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Peserta didik melakukan percobaan sedangkan guru membimbing. Dalam model pembelajaran ini, guru memiliki peranan sebagai pemilih topik bahasan, pertanyaan dan menyediakan materi. Tetapi, peserta didik diharuskan untuk mendesain atau merancang percobaan, menganalisa hasil, sampai pada penarikan kesimpulan. Model pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri dari lima tahapan, yaitu perumusan masalah untuk dipecahkan siswa, menetapkan jawaban sementara atau yang lebih dikenal dengan istilah hipotesis, siswa mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk menjawab permasalahan/hipotesis, menarik kesimpulan jawaban/generalisasi, dan mengaplikasikan kesimpulan/generalisai dalam situasi baru. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan pemahaman peserta didik tentang konsep perubahan wujud benda dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Subyek penelitian ini adalah peneliti, guru kelas sebagai observer, dan peserta didik kelas IVA yang berjumlah 34 peserta didik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran dengan masing-masing siklus satu kali pertemuan. Pada siklus I dan siklus II, peserta didik melakukan lima tahapan inkuiri terbimbing melalui pengamatan dan praktik percobaan yang disediakan oleh peneliti.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi.Hasil dari nilai rata-rata pre test pada siklus I yaitu 6.17 dan nilai rata-rata post test pada siklus I 7.94. Hasil dari rata-rata pre test siklus II yaitu 6.75 dan nilai rata-rata post test pada siklus II adalah 9.2. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan pemahaman konsep IPA tentang perubahan wujud benda melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada peserta didik kelas IVA SD Strada Budi Luhur 1 Bekasi. Disarankan bagi guru agar dapat menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai salah satu alternatif model pembelajaran IPA untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. |