Tekanan terhadap SDH (sumber daya hutan) sangat mengkhawatirkan. Saat ini terdapat kawasan hutan dan lahan rusak sekitar 43 juta Ha dengan laju 1,6 juta Ha/tahun dan cenderung meningkat setiap tahun. Kerusakan SDH dan lahan berdampak negative terhadap mutu lingkungan (global), kehidupan masyarakat, hilangnya biodiversity dan pendapatan negara serta mengancam kehidupan berbangsa. Permasalahan kehutanan bukan lagi hanya urusan domestik, tetapi telah menjadi keprihatinan dunia. Dunia internasional memberikan perhatian istimewa dan menempatkan isu pelestarian hutan dalam bagian penting proses negosiasi. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan rehabilitasi dan reklamasi hutan di Kabupaten Mamuju dan mengungkap pengaruh komunikasi, sumber daya, disposisi dan stuktur birokrasi terhadap penerapan kebijakan rehabilitasi dan reklamasi hutan di Kabupaten Mamuju, menggunakan motode penelitian kualitatif deskriptif eksplanansi, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada informan. Dari penelitian ini dapat di tarik kesimpulan bahwa kebijakan Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan diKabupaten Mamuju implementasinya masih belum optimal dimana masih banyak masyarakat/ kelompok tani yang belum mampu menjalankan kebijakan secara Optimal, akibat kurangnya pengawasan dan pendampingan dari petugas lapangan serta kurangnya fasilitas dan dana Pemda yang di peruntukan untuk proses kebijakan tersebut. |