Bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandangan dan cara berpikir orang lain. Melalui metode bermain peran siswa diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi, dengan bantuan kelompok sosial yang anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan kata lain metode ini berupaya membantu individu melalui proses kelompok sosial. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam aspek sosial yang diukur melalui lembar observasi secara umum dalam kegiatan bermain peran aspek kognitif yang dukur melalui tes yang dikerjakan siswa. Penelitian dilaksanakan di SD Strada Bhakti Nusa Villa Melati Mas BSD. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan metode bermain peran pada pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIA SD Strada Bhakti Nusa Villa Melati Mas BSD. Jenis penelitian ini yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi, hasil dianalisis secara deskriptif sedangkan data dokumentasi dianalisis dengan cara memilih dan memasang dokumen yang relevan saat pembelajaran terjadi. Penerapan metode bermain peran pada siklus I dilakukan dalam 2 pertemuan, pertemuan yang pertama ialah melakukan proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran yang dilakukan dalam 3 kelompok pertemuan kedua mengulas proses pembelajaran. Pada siklus ke II terdapat dua pertemuan , pertemuan yang pertama melanjutkan Proses pembelajaran IPS dengan metode bermain peran yang dilakukan dalam 3 kelompok , kemudian pertemuan kedua mengulas proses pembelajaran. Peneliti melakukan observasi secara umum pada kegiatan bermain peran untuk mengukur sejauh mana penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan aspek sosial siswa. Hasil observasi secara umum siswa antusias dan mampu bermain peran dengan baik sesuai dengan karakter dari masing- masing perannya. Peneliti juga melakukan tes untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian pengetahuan yang diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran. Diperoleh dengan rata- rata pada pretes 72, postes I 84, kemudian postes II ialah 86 terlihat sekali peningkatan dalam hasil belajar IPS pada siswa kelas IIIA yang awalnya memiliki rata-rata KKM IPS 65. Oleh karena itu siswa dinyatakan tuntas dalam mengikuti pembelajaran dari rata-rata yang telah ditentukan. Dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas, maka penerapan metode bermain peran memberikan dampak yang positif dalam pembelajaran. |