Anda belum login :: 24 Nov 2024 08:50 WIB
Detail
ArtikelGua Mogao  
Oleh: Larmer, Brook ; Law, Tony (Photographer)
Jenis: Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi: National Geographic Indonesia vol. 6 no. 6 (Jun. 2010), page 108.
Topik: Gua Mogao; Xuanzhang; Jalan Sutra; Budha
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: NN1.13
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKerangka manusia bertumpuk seperti rambu penunjuk arah di gurun pasir. Namun bagi Xuanzang, seorang biksu Budha yang menempuh Jalan Sutra pada 629 M, tulang-belulang yang sudah memutih itu menjadi pengingat tentang bahaya yang mengintai di jalur ramai paling penting di dunia yang berfungsi sebagai lalu lintas perdagangan, penaklukan, dan tempat munculnya berbagai pemikiran. Pusaran badai pasir di padang gurun yang terletak di balik tepi barat Kekaisaran Cina, membuat biksu itu kehilangan arah dan nyaris pingsan. Panas yang semakin menyengat mengecoh penglihatannya, menyiksanya dengan pemandangan seakan-akan ada pasukan tentara yang mengancam di bukit pasir di kejauhan. Bahaya yang lebih mengerikan adalah para bandit dengan pedang terhunus, yang mengincar para kafilah dan barang bawaan mereka—sutra, teh, dan keramik, yang melintasi jalur itu menuju ke barat menemui para penguasa Persia dan Mediterania. Sementara benda-benda seperti emas, batu permata, dan kuda, menuju ke timur ke ibukota Changan pada masa Dinasti Tang, salah satu kota terbesar di dunia.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)