Angka kematian bayi yang masih tinggi di Indonesia mewajibkan para pekerja kesehatan untuk selalu mencari cara-cara yang dapat menurunkan angka kematian itu. Diketahui bahwa penyebab utama angka kematian bayi yang tinggi adalah penyakit infeksi. Diketahui pula bahwa bayi pada usia muda, segera setelah lahir sampai berumur enam bulan, memiliki pertahanan tubuh yang masih rapuh terhadap infeksi. Selama masa pertumbuhan enam bulan pertama dalam kehidupan bayi, pertahanan tubuh banyak diandalkan pada "kuman sendiri" yang menjadi pelindung terhadap invasi kuman enteropatogen penyebab penyakit. Fungsi kuman-kuman yang melindungi tubuh ini dinamakan Ketahanan Kolonisasi Usus (KKU). Penentuan KKU pada oiang normal, bayi maupun orang dewasa, belum pemah dilakukan di Indonesia. Untuk dapat menentukan apakah ada penurunan KKU pada seseorang terlebih dahulu hams ada patokan baku atau norma untuk menyimpulkan atau mendiagnosis KKU pada orang normal, yaitu pada bayi normal dan pada orang dewasa normal. KKU selama ini diukur dengan cara penentuan konsentrasi kuman Enterobacteriaceae dan jumlah jenis biotipe Enterobaaeriaceae dalam satu gram tinja. Cara pemeriksaan KKU ini memerlukan waktu cukup lama, paling sedikit empat hari dan empat kali pergantian perbenihan kuman yang cukup mahal. Enterobacteriaceae dan Enterococcus ditemukan sejak hari pertama kelahiran di dalam usus manusia. Untuk penentuan konsentrasi kuman Emero-coccus hanya diperlukan waktu paling lama dua hari dan dua jenis perbenihan. Maka penelitian ini bertujuan menkonfirmasikan: |