Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:06 WIB
Detail
ArtikelMedia massa dan patologisasi homoseksualitas: antara diskursus heteronormativitas dan ruang privat  
Oleh: Wijaya, Hendri Yulius
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Kolita 8: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya 8: Tingkat Internasional, Jakarta, 24 April 2010, page 69.
Fulltext: B5 - Hendri Yulius Wijaya - IBII Jakarta - Media Massa dan Patologisasi . . ..pdf (152.53KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 8
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelAnggapan bahwa media massa selalu menyodorkan berbagai hal dari sudut pandang yang obyektif kini patut dipertanyakan ulang. Pasalnya, kehadiran filsafat posmodernisme (post-strukturalis) berhasil membongkar diskursus dan praktik-praktik kekuasaan yang hadir dalam persinggungan antara bahasa dan pengetahuan, yang hadir dan berpengaruh dalam media massa sehari-hari. Salah satunya adalah bahasa yang digunakan untuk melakukan patologisasi dan normalisasi suatu kategori seksualitas manusia, yaitu homoseksualitas. Meminjam teori Jacques Derrida, filsuf postmodern asal Perancis, bahwa selama ini bahasa telah mengandung warisan logosentrisme dan dikotomi yang meninggikan suatu kategori dengan cara merendahkan yang lainnya. Dalam kasus berita yang memaparkan kasus kriminalitas yang dilakukan kaum pecinta sesama jenis ini, seringkali yang ditonjolkan bukan saja aspek tindakan kriminalnya, tetapi juga ikut membawa-bawa orientasi seksualnya tersebut seolah-olah berkaitan erat dengan perilaku kriminalitasnya. Kesesatan berpikir semacam inilah yang mendorong terbentuknya mitos-mitos patologisasi homoseksualitas. Ahli semiotika, Roland Barthes melihat bahwa mitos dibentuk atas dasar makna denotasi (makna sesungguhnya) dan dari sanalah, dibangun sebuah makna konotasi (baru) yang seringkali tak ada hubungannya dengan makna denotasi tersebut. Itulah yang dijadikan praktik dalam media massa, sebuah konstruksi dan proses labeling atas homoseksualitas sebagai patologi sosial, abnormal, dan seringkali melakukan tindakan kriminal. Selain itu, isu seksualitas yang awalnya merupakan ruang privat individu menjadikannya sebuah santapan publik yang menunjukkan isu kebertubuhan seseorang berkaitan dengan intepretasi masyarakat. Pembahasan dalam makalah ini akan menggunakan artikel kriminal di media massa untuk membandingkan antara kasus kriminal yang dilakukan oleh kaum heteroseksual dan homoseksual demi membongkar mitos-mitos patologisasi tersebut.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)