Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap manajemen laba. Mekanisme good corporate governance dalam penelitian ini terdiri dari karakteristik dewan komisaris dan karakteristik komite audit. Pada karakteristik dewan komisaris dan karakteristik komite audit, variabel yang digunakan adalah frekuensi rapat dewan komisaris, keahlian dewan komisaris, frekuensi rapat komite audit, dan kehlian komite audit. Manajemen laba diukur dengan proxy discretionary accrual menggunakan Modified Jones Model. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 114 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian menggunakan data periode tahun 2009 sampai dengan 2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan variabel frekuensi rapat dewan komisaris dan keahlian dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Sedangkan variabel, frekuensi rapat komite audit dan keahlian komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. |