Pendorong perubahan dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Intinya, para wirausahawan memberikan kontribusi yang sangat tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan suatu Negara (Salimath dan Cullen, 2010). Hal ini dikarenakan para wirausahawan bisa membuka lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Untuk itu, perguruan tinggi perlu melakukan langkah preventif untuk mengantisipasi tidak terserapnya para lulusannya di dalam lapangan pekerjaan sektor formal. Tetapi, langkah tersebut belum cukup karena upaya tersebut kurang berguna kalau tidak ada minat dari diri mahasiswa itu sendiri dan juga kalau mahasiswa tersebut tidak bisa mengatasi hambatan untuk memulai usaha. Penelitian ini ingin menganalisis faktor-faktor yang mendorong timbulnya minat berwirausaha dan hambatan menjadi wirausahawan bagi mahasiswa di Universitas Katholik Atma Jaya, Universitas Bina Nusantara, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, Institut Teknologi Indonesia. Teknik penentuan responden di dalam penelitian ini adalah teknik purposif. Dan, untuk pengumpulan data kuantitatif, kuesioner disebarkan kepada 300 responden dari 4 perguruan tinggi tersebut. Sementara itu, peneliti menetapkan responden yang diwawancarai untuk mendapatkan data kualitatif adalah sebanyak 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah mean score dan uji beda rata-rata untuk data kuantitatif dari penyebaran kuesioner, serta analisis kualitatif untuk data kualitatif yang didapat dari wawancara. Dari hasil pengolahan data yang ada, diketahui bahwa mayoritas responden menganggap bahwa faktor yang mendorong minat berwirausaha adalah otonomi serta kreativitas dan hambatan utama adalah keterbatasan dana dan ketiadaan ide bisnis. |