Pendidikan ialah usaha yang dilakukan orang dewasa untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohani anak-anak ke arah kedewasaan. Pendidikan terdiri dari lima komponen yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, lingkungan dan alat-alat. Komponen-komponen tersebut saling bersinergi untuk menciptakan proses pendidikan yang tercermin dari kegiatan pendidikan yang dilakukan. Pendidikan holistik berbasis karakter merupakan sebuah model pendidikan yang mengembangkan seluruh aspek potensi yang dimiliki peserta didik dengan menekankan perkembangan karakter peserta didik. Dengan melihat tujuan proses pendidikan terhadap perkembangan peserta didik serta adanya model pendidikan holistik berbasis karakter, maka penelitian ini dilaksanakan. Penelitian yang dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Februari 2013 ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan pendidikan holistik berbasis karakter di sekolah dasar Karakter. Objek penelitian ini adalah proses pendidikan di SD Karakter yang melibatkan komponen pendidikan serta kegiatan pendidikan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif eksploratif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Keseluruhan data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sekolah dasar Karakter telah berhasil menerapkan pendidikan holistik berbasis karakter dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan akreditasi “A” yang diperoleh. Komponen pendidikan sekolah dasar Karakter telah bersinergi dengan baik dalam menciptakan proses pendidikan yang tampak dari kegiatan pendidikan. Kegiatan pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan teori pendidikan holistik berbasis karakter seperti pendekatan kooperatif, siswa aktif, inquiry based learning, pendidikan yang patut menurut perkembangan anak (DAP), pendekatan kecerdasan majemuk (multiple intelligence), peran serta orang tua (Coparenting), dan lain-lain. Kegiatan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian tetapi tidak dapat dipisahkan, yaitu (1) kegiatan intrakurikuler yang terdiri dari pembelajaran pilar karakter, pembelajaran tematik, (2) kegiatan kokurikuler yang terdiri dari sentra, field trip, life activity dan berbagai kegiatan tahunan sekolah, (3) kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari 13 klub serta (4) kegiatan coparenting yang terdiri dari pertemuan orangtua diawal tahun ajaran, pemantauan, konsultasi berkala dan komite sekolah. Saran bagi sekolah adalah memberikan kesempatan yang lebih besar bagi peserta didik yang ingin mengenyam pendidikan holistik berbasis karakter dengan menyediakan dan menambah kapasitas pendidik dan penerimaan peserta didik sehingga akan lebih banyak peserta didik yang memiliki keutuhan perkembangan aspek potensi dan berkarakter baik. Saran bagi guru adalah terus memperkaya wawasan yang dapat digunakan dalam menerapkan pendidikan holistik berbasis karakter karena model pendidikan ini memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang luas dan mendalam. |