Persaingan antar perusahaan semakin ketat dengan diiringi banyak masuknya pemain baru di dalam suatu industri yang sama, hal ini membuat setiap perusahaan harus dapat konsisten menjaga kualitas pelayanannya karena kualitas yang konsumen rasakan merupakan salah faktor dasar dalam keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk. Konsumen akan merasa puas dengan membandingkan kualitas pelayanan yang mereka rasakan dengan kualitas pelayanan yang mereka harapkan, kepuasan itulah yang akan mempengaruhi konsumen untuk membeli kembali produk atau jasa dari provider yang sama. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perceived service quality terhadap repurchase intention yang dimediasi oleh customer satisfaction Starbucks. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 279 responden yang sedang mengambil mata kuliah pengantar akuntansi semester ganjil 2012 di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling, dan kemudian data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Dari penelitian ini diketahui bahwa perceived service quality dapat berpengaruh langsung terhadap repurchase intention, dan juga dapat memberikan pengaruh tidak langsung, yaitu dengan menggunakan customer satisfaction sebagai mediasi. |