Banyak jenis tanaman memerlukan kondisi lingkungan tertentu agar dapat tumbuh secara optimal, namun kondisi lingkungan tempat penanaman sering kali tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang dibutuhkannya. Untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, biasanya diperlukan rumah kaca. Rumah kaca adalah bangunan yang berfungsi untuk memanipulasi kondisi lingkungan di dalamnya. Di Indonesia, pengaturan lingkungan rumah kaca kebanyakan masih dilakukan secara manual, sehingga ketergantungan pada manusia tinggi. Sistem pengaturan rumah kaca yang dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega16 sebagai unit pemroses yang mengolah informasi waktu dari Real Time Clock DS1302 dan hasil pengukuran sensor suhu LM35 serta sensor suhu dan kelembapan SHT11. Data yang telah diolah tersebut digunakan mikrokontroler untuk mengendalikan suhu, kelembapan udara, dan penyiraman pada rumah kaca dengan mengatur kerja dari pemanas, kipas pendingin, humidifier, kipas sirkulasi, dan pompa penyiram. Hasil pengujian menunjukkan sensor suhu LM35 memiliki persentase kesalahan antara 0,14% - 0,67%, serta sensor SHT11 memiliki persentase kesalahan sebesar 0,36% untuk pengukuran suhu dan 3,11% untuk pengukuran kelembapan udara. Sistem pengaturan rumah kaca ini dapat berjalan dengan baik sesuai rancangan. |