Dewasa ini perusahaan-perusahaan bersaing dalam mempertahankan dan merebut pasar yang semakin ketat melalui instrumen-instrumen pemasaran yang semakin berkembang dan inovatif seiring jaman. Berbagai cara dilakukan perusahaan dalam memasarkan produk untuk menjamin keberlangsungan perusahaan dan menghasilkan profit. Kunci keberhasilan suatu produk adalah bagaimana perusahaan dapat mengolah nilai suatu produk atau jasa dan dapat mempertahankan posisinya di suatu pasar dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menjadi kajian yang menarik bagi penulis untuk mengetahui pengaruh brand trust, brand affect terhadap attitudinal loyalty dengan mengambil kasus dari produk Oreo. Brand trust merupakan kesediaan dan kerelaan pelanggan dalam menjalankan funsinya. Kepercayaan mengurangi ketidakpastian akan lingkungan dimana perasaan pelanggan yang rentan karena mereka mengetahui mereka dapat mempertahankan kepercayaan brand. Lain dengan Brand affect didefinisikan sebagai potensi suatu brand datangkan respon emosi positif di rata-rata konsumen yang merupakan hasil dari penggunaan.Chaudhuri dan Holbrook (2001) mengusulkan bahwa brand trust dan brand affect, keduanya memiliki relas terhadap purchasing loyalty dan attitudinal loyalty. Dalam penelitian ini penulis memilih variabel attitudinal loyalty untuk masuk dalam penelitian. Adapula metode penarikan contoh (sampling) yang digunakan adalah teknik cluster berdasarkan kelompok usia, pengukuran skala data menggunakan likert. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada warga di lingkungan Rukun Warga 05, Krendang raya, Jakarta barat serta menggunakan program analisis korelasi melalui program SPSS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Oreo mendapatkan image yang kuat di benak konsumennya meskipun di tahun 2008 pernah dilanda dengan isu bermelamin. Tetapi secara umum, dari penelitian ini memberikan hasil bahwa Oreo masih menjadi pilihan camilan favorit keluarga karena Oreo memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumennya dan ketersediaannya yang mudah diperoleh di mana – mana. Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah untuk kedepannya, Oreo harus cepat memberikan tanggapan berkenaan dengan isu – isu negatif yang dapat merusak image produk Oreo dengan memberikan fakta dan klarifikasi mengenai kekeliruan yang merebak di masyarakat. M. Isya dalam blog Wordpress mengatakan iklan Oreo yang menampilkan sosok ayah yang ingin memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya dengan mengunjungi pabrik Oreo dan ada kata tambahan “Bangga buatan Indonesia”. Hal ini dapat menjadi bentuk klarifikasi Oreo Indonesia, bahwa produk Oreo bermelamin hanya produk dari negara China. Dengan penelitian ini, penulis dapat memberikan gambaran brand trust, brand affect dan attitudinal loyalty dengan mengambil kajian produk makanan yang termasuk brand terkenal dari Kraft Foods yang sebelumnya pernah dilanda isu negatif tetapi masih menciptakan image yang kuat bagi konsumen |