Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:37 WIB
Detail
ArtikelMenjembatani Kesenjangan Antara Penelitian dan Praktik Klinik dalam Tata Laksana Nyeri  
Oleh: Pinzon, Rizaldy ; Meliala, Lucas
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: MEDIKA: Jurnal Kedokteran Indonesia vol. 34 no. 10 (Oct. 2008), page 692.
Topik: NYERI KEPALA; nyeri; Evidence Based Medicine; Teknologi Informasi
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M40.K.03
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelNyeri adalah salah satu penyakit utama yang dijumpai di klinik. Perdossi (2000) telah menerjemahkan definisi nyeri yang dibuat oleh IASP (International Association of The Sudy of Pain) yang berbunyi “pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut). Konsep Evidence Based Medicine merupakan integrasi dari bukti-bukti penelitian yang terbaik dengan kemampuan klinik dan nilai-nilai yang dimiliki pasien. Kemampuan klinik merupakan konsep yang penting dalam penerapan EBM. Dalam praktik sehari-hari, ada jurang pemisah antara hasil-hasil penelitian dengan apa yang dilakukan dalam praktik. Pada bidang nyeri, efektivitas suatu modalitas terapi digambarkan dengan nilai NNT (Number Needed to Treat), yaitu jumlah pasien yang harus mendapat terapi untuk memperoleh satu orang dengan pengurangan nyeri minimal 50 %. Konsep ini lebih mudah dipahami klinisi daripada risiko relatif atau odds ratio. Penerapan sebuah standar pelayanan medik berbasis bukti akan meningkatkan akuntabilitas dalam pelayanan klinik. Penerapan konsep dasar EBM dalam pelayanan nyeri diharapkan akan memberikan akuntabilitas pelayanan dan keuntungan bagi pasien.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)