Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:33 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Aborsi Dalam Kajian Psikologi dan Kesehatan
Oleh:
Fauzia, Yurika
;
Lestari, Weny
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi:
MEDIKA: Jurnal Kedokteran Indonesia vol. 34 no. 10 (Oct. 2008)
,
page 680.
Topik:
ABORSI
;
PENGGUGURAN KANDUNGAN
;
aborsi
;
kematian ibu
;
psikologis
;
kebijakan aborsi
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
M40.K.03
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Di Indonesia, Aborsi dengan alasan non-medik dilarang, di sisi lain aborsi ilegal meningkatkan risiko kematian akibat kurangnya fasilitas dan prasarana medis. Angka kematian akibat aborsi mencapai sekitar 11 % dari angka kematian ibu hamil dan melahirkan. Praktik aborsi diperkirakan mencapai 5 juta kasus per tahun. Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Dalam dunia kedokteran, ada 3 macam aborsi yaitu aborsi spontan/alamiah, aborsi buatan/sengaja, dan aborsi terapeutik/medis. Secara total, dalam sejarah dunia, jumlah kematian karena aborsi jauh melebihi jumlah orang yang meninggal dalam semua perang jika digabungkan sekaligus. Pelaku aborsi umumnya adalah wanita muda dan belum menikah. Proses aborsi dilakukan pada berbagai tahap kehamilan. Alasan yang paling utama adalah alasan non medis. Proses aborsi bukan saja proses yang memiliki risiko tinggi dari segi kesehatan, tetapi juga memiliki dampak terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini disebut “Post Abortion Syndrome”. Aborsi juga merupakan proses belajar. Media, baik televisi, radio, maupun cetak seringkali menjadi media pembelajaran dan pendorong bagi remaja untuk melakukan aborsi. Aborsi digambarkan sebagai jalan terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Tindakan aborsi menimbulkan hal pro-kontra. Pemerintah harus memberikan jaminan ketersediaan fasilitas yang berkaitan dengan pendidikan reproduksi dan kesehatan reproduksi yang terjangkau dari masyarakat. Dengan teredukasinya masyarakat dan individu remaja akan kesehatan reproduksi, kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan menjadi terminimalisir.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)