Anda belum login :: 22 Nov 2024 17:20 WIB
Detail
ArtikelFaktor yang Mempengaruhi Infestasi Kecacingan Anak SD di Kecamatan Sei Bingai, Langkat, Sumatera Utara, 2005  
Oleh: Ginting, Limin ; Djaja, I Made ; Wulandari, Ririn Arminsih
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: MEDIKA: Jurnal Kedokteran Indonesia vol. 34 no. 10 (Oct. 2008), page 670.
Topik: CACING; infestasi kecacingan; anak SD; Sei Bingai; Langkat; regresi logistik
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M40.K.03
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelTujuan Penelitian adalah memperoleh informasi tentang prevalensi dan infestasi kecacingan pada anak SDN G. Ambat, Sp. Kuta Buluh, dan N. Ukur Selatan serta mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap tingginya prevalensi kecacingan anak SD. Penelitian dilakukan dengan metode studi observasional, desain kasus kontrol (case control), dengan perbandingan kasus dan kontrol 1 : 1. Penelitian ini dilakukan di 4 SD di Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian berlangsung selama 2 bulan , dari April s.d. Juni 2005. Populasi pada penelitian ini adalah semua anak SDN G. Ambat, Sp. Kuta Buluh, dan N. Ukur Selatan. Sebagai sampel adalah semua anak SD kelas IIII, IV, dan V dari SDN G. Ambat, Sp. Kuta Buluh, dan N. Ukur Selatan yang masuk sejak tahun pertama, tidak termasuk anak pindahan < 6 bulan saat penelitian, dan termasuk semua anak yang minum obat cacing > 3 bulan pada saat penelitian. Analisis data mencakup analisis univariat untuk mengetahui distribusi dan frekuensi dari kelompok kasus serta kontrol, analisis bivariat untuk menganalisis pengaruh antara karakteristik anak, karakteristik ibu, dan faktor sanitasi lingkungan dengan infestasi kecacingan menggunakan uji chi square, serta analisis multivariat dengan regresi logistik multivariat. Hasilnya menunjukkan prevalensi infestasi kecacingan di SDN Kecamatan Sel Bingai sebesar 77,64 %. Prevalensi infestasi masing-masing jenis cacing adalah cacing gelang 68,46 %; cacing cambuk 49,3 %; dan cacing tambang 8,8 %. Faktor determinan yang berhubungan dengan infestasi kecacingan pada anak SD di Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat tahun 2005 adalah tingkat sosial ekonomi, sarana air bersih, pengetahuan ibu, perilaku anak, serta interaksi antara sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu. Anak dengan kondisi sarana air bersih buruk mengalami infestasi kecacingan sebesar 13,9 kali (95 % CI : 1,96 – 98,94) dibandingkan dengan anak dengan kondisi sarana air bersih yang baik. Anak yang berperilaku buruk beresiko mengalami infestasi kecacingan sebesar 20,88 kali (95 % CI : 5,10 – 85,81) dibanding anak yang berperilaku baik. Interaksi antara sosial ekonomi ibu dengan pengetahuan ibu menunjukkan bahwa keadaan pengetahuan ibu sebagai prakondisi adanya pengaruh sosial ekonomi terhadap infestasi kecacingan pada anak. Artinya, hubungan sosial ekonomi dengan infestasi kecacingan anak tergantung dari pengetahuan ibu. Pada keadaan pengetahuan ibu yang rendah, risiko anak dengan kondisi ekonomi rendah mengalami infestasi kecacingan sebesar 44,6 kali dibandingkan dengan anak yang mempunyai kondisi sosial ekonomi tinggi. Sedangkan, pada keadaan pengetahuan ibu yang tinggi, risiko anak dengan kondisi ekonomi rendah mengalami infestasi kecacingan sebesar 0,5 kali dibandingkan dengan anak yang mempunyai kondisi sosial ekonomi tinggi. Kesimpulannya, perlu dilakukan upaya penyuluhan kepada anak dan orang tua untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu, juga selalu menjaga kondisi kesehatan lingkungan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)