Anda belum login :: 27 Nov 2024 09:58 WIB
Detail
ArtikelOptimal Management of Uncomplicated UTI-EAU Guidelines Updated 2008  
Oleh: Subrata, Gunawan
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: MEDIKA: Jurnal Kedokteran Indonesia vol. 35 no. 06 (Jun. 2009), page 372-379.
Topik: susceptibilitas antimikrobial; sistitis non-komplikata; terapi antimikrobial jangka pendek; fosfomisin trometamol
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M40.K.03
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelInfeksi saluran kemih (ISK) non-komplikata atau sistitis non-komplikata akut sering terjadi pada wanita yang tidak memiliki faktor yang diketahui meningkatkan risiko komplikasi atau kegagalan pangobatan. Ini terjadi pada wanita dengan riwayat saluran urogenital normal, khususnya pada wanita yang aktif secara seksual. Diperkirakan separuh dari seluruh wanita akan mengalami sedikitnya satu kali episode sistitis non-komplikata akut selama hidupya. Penyebab paling sering dari episode single ISK akut adalah Escherichia coli, yaitu sekitar 75-95% infeksi. Mikroba lain seperti Staphylococcus saprophyticus hanya pada 5-10% kasus, Enterobacteriaceae seperti Klebsiella spp, Proteus mirabillis perannya kecil. Meningkatnya resistansi yang didapat dari E. Coli terhadap TMP-SMX, penisilin, beta-laktam, dan fluorokuinolon (siprofloksasin) di seluruh dunia telah menyebabkan penilaian kembali dari terapi empirik yang tepat untuk infeksi ini. Saat ini, dosis tunggal atau terapi jangka pendek dengan obat antimikrobial yang tepat dipertimbangkan sebagai suatu seni, karena kepatuhan yang baik, efek yang merugikan lebih rendah, patogen yang resisten lebih rendah, dan kemungkinan biayanya lebih rendah dibandingkan terapi konvensional. Secara umum, pedoman IDSA dan EAU sutuju bahwa tujuan dari pengobatan ISK adalah depat menghilangkan gejala klinik, menurunkan morbiditas, baik karenan kekambuhan atau re-infeksi. Pencegahan re-infeksi dapat dicapai secara sangat memuaskan dengan pengobatan antibiotik jangka pendek. Baru-baru ini, efikasi dan keamanan terapi antibiotik dosis tunggal dengan Fosfomisin trometamol telah dibuktikan dalam banyak uji klinik, baik buta-ganda ataupun penelitian kontrol dan non-kontrol. Fosfomisin trometamol adalah terapi antiiotik dosis tunggal utnuk sistitis, yang mencapai konsentrasi bakterisidal sangat tinggi di dalam urin dalam waktu empat jam setelah pemberian oral, memperbaiki kepatuhan pengobatan, dan secara bersamaan mengurangi risiko kegagalan pengobatan serta timbulny resistansi, bahkan efek samping dikurangi secara bermakna. Lebih dari itu, fosfomisin trometamol dimasukkan dalam FDA USA utnuk "kehamilan kategori B" (tidak terbukti adanya risiko pada manusia) sejak 19 Desember 1996, dan menjadikan Fosfomisin trometamol sebagai obat pilihan pertama pengobatan asymptomatic bakteriuria dan ISK bawah pada wanita hamil. EAU Guideline Updated 2008 pada infeksi Saluran Kemih dan Genital laki-laki merkomendasikan fosfomisin trometamol sebagai obat antimikrobial plihan pertama untuk terapi empirik ISK non-komplikata atau sistitis nonkomplikata akut.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)