Anda belum login :: 17 Feb 2025 08:59 WIB
Detail
ArtikelTentang Perbatasan: Mengagas Sebuah Perspektif Baru  
Oleh: Tirtosudarmo, Riwanto
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Warta Demografi vol. 39 no. 01 (2009), page 23-31.
Topik: Perspektif; Penduduk Perbatasan; Kependudukan; Kewarganegaraan;
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: W5
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelMemandang wilayah perbatasan hendaknya dengan cara memperlakukannya sebagai sebuah ruang-yang tidak hanya bersifat geografis tetapi juga bersifat sosial dan politik dimana penduduk yang bermukim diwilayah perbatasan itu bukanlah sebuah masyarakat yang bersifat statis dan homogen, melainkan sebuah masyarakat yang dinamis dan kompleks. Konstruksi Indonesia sebagai archipelagic state atau negara yang semestinya berbasis maritim telah terkonstruksi semakin dalam menjadi negara "darurat" yang mengagungkan sentralisme politik dan ekonomi memiliki implikasi yang sangat besar terhadap kawasan perbatasan yang dengan demikian diperlakukan sekedar sebagai kawasan pinggiran, marjinal, "Excluded" dan terbiarklan. Dan pandangan tersebut kemudia berimplikasi pada kebijakan yang terbukti tidak memihak kepada perlunya menempatkan perbatasan sebagai sebuah kawasan yang penting. Dalam paradigma masa orde Baru misalnya, mereka diberi sebutan "suku terasing" dan setelah reformasi mereka diberi sebutan baru sebagai " komunitas adat terpencil". Ada semacam "urban baias" dalam memandang perbatasan dan penduduk yang kita bayangkan bermukin di kawasan perbatasan. Gagasan akan sebuah perspektif yang baru tentang perbatasan, jangan-jangan harus dimulai dengan memproblemkan terlebih dahulu soal arti kewarganegaraan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)