Sistem produksi yang digunakan perusahaan saat ini didapatkan Process Cycle Efficiency (PCE) kondisi saat ini hanya 0,71% dan Overall Equipment Effectiveness (OEE) 73,97% dimana availability, performance dan quality masing-masing adalah 89,38%, 86,21% dan 96%. Penelitian ini memberi usulan penerapan lean manufacturing system untuk mengatasi masalah yang ada sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi, yaitu: perancangan 5S, line balancing, kanban, heijunka dan standarisasi kerja. Hasil dari usulan ini kemudian digambarkan dengan future state value stream mapping. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi future state, pada penelitian ini juga dibuat simulasi dari lantai produksi setelah menerapkan usulan lean secara keseluruhan. Dari hasil simulasi, terlihat bahwa perusahaan cukup menggunakan 1 unit mesin laminating saja. Utilitas operator juga sudah cukup stabil dimana berkisar diantara 71% sampai dengan 92%. Dengan adanya usulan yang dilakukan, Process Cycle Efficiency (PCE) meningkat menjadi 12,3% dan Overall Equipment Effectiveness (OEE) juga naik menjadi 95,52% dengan availability, performance dan quality masing-masing adalah 95,83%, 100% dan 96,55%. Walaupun perusahaan belum dapat dikatakan lean, namun pada kondisi usulan ini perusahaan sudah mampu memenuhi permintaan konsumen. |