meminimalkan agency conflict dalam 34 perusahaan yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia tbk. Agency Conflict sendiri umum terjadi di perusahaan terbuka dimana terdapat pemisahan tugas dan kepentingan antara manajer (agent) dan pemegang saham (principal). Kebijakan dividen dan kebijakan hutang yang tepat dipercaya dapat mengurangi potensi agency conflict. Pada penelitian ini diketahui pula bahwa kebijakan dividen dan kebijakan hutang turut dipengaruhi oleh Economic Value Added (EVA) perusahaan pada periode sebelumnya sehingga dengan begitu, penelitian ini akan menggunakan variabel bebas Dividend Payout Ratio (DPR) untuk mewakili Kebijakan Dividen, variabel bebas Debt to Equity Ratio (DER) untuk mewakili Kebijakan Hutang, variabel moderasi EVA, dan Total Asset Turn Over (TATO) sebagai proxi dari Agency Conflict. Melalui pengujian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa dengan mempertimbangkan EVA sebagai variabel moderasi, DPR memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap TATO. Artinya, EVA dapat melemahkan DPR dalam mempengaruhi TATO. Pada variabel DER, dengan tetap mempertimbangkan EVA sebagai variabel moderasi DER tidak terbukti secara signifikan memiliki pengaruh terhadap TATO. Artinya, kebijakan hutang pada setiap perusahaan tidak dipengaruhi oleh besar EVA pada periode sebelumnya. |