Sistem keamanan museum pada umumnya menggunakan perangkatperangkat yang hanya bisa diakses di daerah sekitar museum. Sistem tersebut memiliki keterbatasan dalam hal pengaturan dan pemantauan ruangan. Sistem yang memiliki jarak pemantauan yang dinamis dapat menjadi penyelesaian dalam masalah tersebut. Sistem keamanan museum pada perancangan ini membutuhkan sebuah telepon seluler berbasis sistem operasi Android dan mikrokontroler yang saling terhubung melalui jaringan internet. Telepon seluler digunakan sebagai media pengaturan dan pemantauan museum. Sedangkan mikrokontroler digunakan untuk menerima masukan dari sensor passive infrared (PIR), sensor kebakaran, saklar batas untuk pintu, jendela, dan barang barang dalam museum. Setelah mikrokontroler mengolah hasil masukan dari sensor maka mikrokontroler akan meneruskan ke internet dan dipantau oleh telepon seluler. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa dengan adanya koneksi internet, terjadi interaksi antara telepon seluler dengan mikrokontroler sehingga sistem keamanan ruangan museum dapat dipantau dari jarak jauh. |