Tujuan utama penerapan kebijakan moneter adalah terjadinya stabilitas perekonomian, khususnya stabilitas sistem keuangan. Apabila stabilitas perekonomian sudah tercipta maka pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung dengan baik. Kebijakan moneter memiliki peranan penting dalam mempengaruhi stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi. Stabilitas moneter dalam penelitian ini ditunjukkan dengan tingkat inflasi yang stabil dan rendah. Sedangkan pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dengan tingkat PDB. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh dari tiga indikator penting dari kebijakan moneter yaitu jumlah uang beredar, suku bunga sbi, serta nilai tukar terhadap stabilitas moneter (inflasi) dan pertumbuhan ekonomi (PDB). Penulis menggunakan metode analisis VAR ciptaan Christopher Sims (1980) melalui pendekatan non-strukturalnya. Pengujiannya antara lain meliputi uji stasioneritas, penetuan lag optimum, uji stabilitas model var, dan variance decomposition. Variance Decomposition menunjukkan bahwa instrument kebijakan moneter melalui SBI berpengaruh paling besar terhadap inflasi. Pada sisi lain, instrument kebijakan moneter melalui JUB berpengaruh paling besar terhadap PDB. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia perlu menjaga besarnya JUB yang optimal dan penerapan suku bunga SBI yang efektif. |