Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:42 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kadar Anti Mullerian Hormone (AMH) Serum Sebagai Prediktor Respon Ovarium pada Wanita yang Mendapatkan Stimulasi Ovarium pada Fertilisasi Invitro (FIV)
Oleh:
Soebijanto
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi:
Ethical Digest vol. 07 no. 67 (Sep. 2009)
,
page 70.
Topik:
OBSTETRICS
;
INFERTILITY-ENDOCRINE ASPECTS
;
INFERTILTAS
;
invitro
;
fertilisasi
;
AMH
;
mullerian
;
infertilitas
;
anti-Mullerian hormone
;
follicle stimulating hormone
;
prediktor respons ovarium
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
E06.K.2009.02
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Tujuan: Untuk mengevaluasi nilai klinis pengukuran Anti Mullerian Hormone (AMH) sebagai prediktor respon stimulasi ovarium pada metode fertilisasi invitro (IVF), dibandingkan Follicle Stimulating Hormone (FSH), estradiol dan folikel antral basal (FAB). Metodologi: Penelitian dilakukan di Klinik Yasmin RSCM, sebagai pusat rujukan reproduksi dan FIV. Desain dari penelitian ini adalah prospektif kohort. Pasien infertilitas yang akan dilakukan siklushiperstimulasi ovarium terkontrol untuk FIV, dilakukan pengukuran kadar FSH basal, kadar estradiol, AMH dan penghitungan folikel antral basal (FAB). Kami kategorikan pasien menjadi 2 kelompok, yaitu berespon baik dan berespon buruk. Analisa statistik mengguanakan ANOVA, untuk mengevaluasi data demografi dan ROC, untuk melihat apakah AMH lebih superior dibandingkan dengan prediktor yang lain. Juga untuk mendapatkan nilai titik potong kadar AMH. Hasil: Dari 22 pasien, 14 dikategorikan sebagai pasien berespon baik dan 8 pasien berespon buruk. Rata-rata kadar AMH pada kelompok yang berespon baik adalah 4,46+-1,01, dan 1,35+-0,96 pada kelompok yang berespon buruk (p 0,0000). Berdasarkan ROC AUC, AMH merupakan prediktor respon ovarium yang baik pada pasien berespon baik (AUC 0,821) dibandingkan ketiga prediktor yang lain (FSH, E2 dan FAB). Nilai titik potong AMH yang didapatkan adalah 3. Nilai AMH <3 berarti kemungkinan respon ovarium pada FIV buruk, sebaliknya nilai 3>= berarti baik. Kesimpulan: anti mullerian hormone mempunyai kemampuan respon ovarium terhadap stimulasi ovarium pada fertilisasi invitri (FIV). Secara keseluruhan, AMH lebih superior dibandingakan prediktor yang lainnya (FSH, E2 dan FAB)
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)