Motivasi belajar adalah dorongan individu melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu, yaitu: bakat dan pembawaan, perhatian, tingkat perkembangan, kondisi fisik dan psikis. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang faktor pendorongnya berasal dari luar diri individu, yaitu: penghargaan, hukuman, dan kesempatan aktualisasi diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMP STRADA Santa Maria I. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memberikan gambaran tentang motivasi belajar, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Instrumen yang digunakan adalah skala penilaian yang mengukur motivasi belajar siswa. Instrumen terdiri dari dua komponen, yaitu motivasi intrinsik dengan lima indikator, yaitu: bakat dan pembawaan, perhatian, tingkat perkembangan, kondisi fisik, dan kondisi psikis. Komponen kedua adalah motivasi ekstrinsik dengan tiga indikator, yaitu: penghargaan, hukuman, dan kesempatan aktualisasi diri. Pada komponen motivasi intrinsik pernyataan positif, indikator kondisi fisik yang paling dominan dalam motivasi intrinsik siswa sebesar 77%, sedangkan indikator bakat dan pembawaan adalah indikator terendah dengan persentase 24%. Pada komponen motivasi ekstrinsik pernyataan positif, indikator kesempatan aktualisasi diri yang paling dominan dalam motivasi ekstrinsik siswa sebesar 48%, sedangkan indikator hukuman adalah indikator terendah dengan persentase 0%. Pada komponen motivasi intrinsik pernyataan negatif, indikator perhatian yang mendukung motivasi intrinsik siswa sebesar 35%, sedangkan indikator bakat dan pembawaan adalah indikator terendah dengan persentase 13%. Pada komponen motivasi ekstrinsik pernyataan negatif, indikator kesempatan aktualisasi diri yang mendominasi motivasi ekstrinsik siswa sebesar 24%, sedangkan indikator penghargaan adalah indikator terendah dengan persentase 0%. Tingkat motivasi belajar intrinsik untuk kategori tinggi sebesar 10%. Skor tertinggi pada motivasi intrinsik terdapat pada kelas 8A sebesar 16% dan skor terendah pada motivasi intrinsik terdapat pada kelas 8D sebesar 0%. Tingkat motivasi belajar ekstrinsik untuk kategori tinggi sebesar 77%. Skor tertinggi pada motivasi ekstrinsik terdapat pada kelas 8B sebesar 80% dan skor terendah pada motivasi ekstrinsik terdapat pada kelas 8A dan kelas 8D sebesar 0%. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pihak sekolah agar memperluas wawasan guru dalam hal pemahaman tentang motivasi belajar sehingga dapat memberikan pengajaran yang memicu timbulnya motivasi belajar. Konselor sekolah diharapkan dapat membuat program bimbingan dan konseling, khususnya dalam hal belajar supaya dapat melayani para siswa meningkatkan motivasi belajar mereka, misalnya dengan membuat bimbingan dan konseling individu maupun kelompok. |