Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance dan budaya akuntansi terhadap manajemen laba. Variabel mekanisme corporate governance ( yang diwakili oleh variabel proporsi dewan komisaris indpenden dan efektivitas komite audit ) dan budaya akuntansi menjadi variabel independen, sedangkan manajemen laba sebagai variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan model regresi berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 283 dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria : (1) telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) , (2) Bergerak dalam industri manufaktur, (3) Mempublikasikan laporan keuangan tahunan dari tahun 2008-2011, (4) Memiliki data mengenai proporsi dewan komisaris independen, jumlah pertemuan (rapat) komite audit, latar belakang pendidikan dewan direksi apakah berlatar belakang sebagai akuntan atau tidak . Hipotesis pertama yang menyatakan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap praktik manajemen laba ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak xiii berpengaruh terhadap manajemen laba. Hipotesis kedua yang menyatakan efektivitas komite audit yang diukur dari jumlah pertemuan (rapat) komite audit berpengaruh terhadap praktik manajemen laba diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas komite audit yang diukur dari jumlah pertemuan (rapat) komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba. Hipotesis ketiga yang menyatakan budaya akuntansi yang ada dalam perusahaan berpengaruh terhadap praktik manajemen laba ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya akuntansi yang ada dalam perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Kata Kunci : Corporate Governance, Budaya Akuntansi, dan Manajemen Laba. |