Di dalam dunia industri manufaktur sekarang ini , kualitas produk memegang peranan yang sangat penting agar dapat tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu, CV Serat Kelapa dituntut untuk terus meningkatkan kualitas produknya agar dapat terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang. Selama ini, CV Serat Kelapa dapat memberikan kuantitas yang sesuai, namun belum dapat memberikan kualitas yang sesuai dengan harapan pelanggan. Maka itu perusahaan membutuhkan tools untuk meningkatkan kualitas produknya. Salah satunya perusahaan dapat menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis. Penulis membuat analisa penerapan penurunan jumlah produk cacat dan meningkatkan kualitas produknya dengan menggunakan metode failure mode and effects analysis,yang didasarkan pada urutan prioritas penyebab produk cacat (Risk Priority Number). Analisis ranking didasarkan pada severity, occurances, dan detection. Penulis menganalisis dan mengimplementasikan metode Failure Mode and Effects Analysis, sehingga didapatkan 3 urutan prioritas tertinggi yang menyebabkan produk cacat di CV Serat Kelapa, yaitu pada proses pencetakan serat kelapa (cocoboard), proses blender, dan proses pengeringan serat kelapa. Setelah melakukan perbaikan di urutan prioritas tersebut dan di seluruh proses produksinya, CV Serat Kelapa dapat mampu memenuhi kualitas yang diinginkan oleh pelanggannya. Dengan begitu akan meningkatkan image perusahaan, pelanggan akan melakukan repeat business, sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. |