Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:23 WIB
Detail
ArtikelEfektifitas Terapi Biomolekular  
Oleh: Ethical Digest
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Ethical Digest vol. 07 no. 69 (Nov. 2009), page 63.
Topik: THT; IMUNOLOGI; rinitis; atopi; alergika; alergi
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: E06.K.2009.02
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelTerapi imun alergen spesifik diberikan secara berahap. Bila terdapat komplikasi, pengobatan harus diberikan secara rasional. Reaksi alergi memiliki 2 fase yaitu fase awal dan akhir. Fase awal memiliki kekhasan reaksi yang cepat dalam hitungan detik seperti pada reaksi hipersensitifitas tipe 1. Reaksi ini memacu pelepasan histamin sebagai mediator inflamasi ke mukosa ataupun secara sistemik. Sedangkan fase akhir biasa kita kenal dengan alergi tipe 4 membutuhkan waktu 6-12 jam. Terapi-terapi untuk mencegah alergi tersebut yang telah berkembang selama ini adalah penggunaan antihistamin (sebagai penangkis mediator inflamasi) dan steroid topical (sebagai pencegah aspesifik rangkaian rekasi inflamasi). Terapi tersebut tergolong terapi konvensional. Baru-baru ini di tahun 1996, penelitian biomolekular terhadap terapi imun alergen spesifik (TIAS) tengah berkembang. TIAS merupakan sebuah pengembangan anti alergi dengan memasukkan alergen spesifik pada pasien guna menghilangkan gejala-gejala akibat IgE mediated mediator.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)