Anda belum login :: 22 Nov 2024 22:51 WIB
Detail
BukuAkuntansi Piutang Usaha dan Piutang Tak Tertagih pada PT SUMATRA PUTRA
Bibliografi
Author: TANUWIJAYA, SHEENA WINATASARI ; Aryanindita, Gabriel Prananingrum (Advisor)
Topik: Komponen Laporan Keuangan; Piutang Usaha; Piutang Tak Tertagih (Uncollectible Receivable); Pendapatan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2012    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEA-5148
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang atau penyerahan jasa secara kredit terhadap pelanggan. Piutang merupakan harta perusahaan yang sangat likuid, maka harus dilakukan prosedur yang wajar sehingga perlu disusun suatu prosedur yang baik demi kemajuan perusahaan. Dalam penjualan secara kredit, ada kemungkinan pelanggan tidak sanggup membayar sehingga akan menimbulkan piutang tak tertagih. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk menganalisis dan membahas pencatatan akuntansi atas piutang usaha dan perlakuan akuntansi piutang tak tertagih, menganalisis tingkat perputaran piutang usaha yang berkaitan dengan efektifitas penagihan piutang usaha serta melihat kesesuaian dengan prinsip - prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hasil analisis pada PT SUMATRA PUTRA menunjukkan bahwa penyisihan atas piutang tak tertagih didasarkan pada analisis umur piutang usaha (aging schedule). PT SUMATRA PUTRA menyajikan nilai piutang usaha di neraca sebesar nilai realisasi bersih (net realizable value). Pengakuan pendapatan atas penjualan kredit PT SUMATRA PUTRA menggunakan dasar akrual (accrual basis) yaitu pendapatan diakui pada saat terjadinya penyerahan jasa , bukan pada saat penerimaan kas. Metode pencatatan piutang usaha dan penyisihan piutang tak tertagih yang diterapkan PT SUMATRA PUTRA telah sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum. Tingkat perputaran piutang usaha (account receivable turnover) mengalami penurunan dari 6,294 x pada tahun 2009 menjadi 2,745 x pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa penagihan piutang usaha kurang efisien.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)