Karakteristik anak pada usia kelas I, II, dan III adalah berpikir secara holistik sehingga pembelajaran terpadu tematik merupakan pembelajaran yang tepat untuk diterapkan. Pembelajaran tematik dalam penelitian ini merupakan pembelajaran terpadu dengan model jaring laba-laba yang menggunakan tema „Gemar Menolong? untuk mengaitkan lima mata pelajaran yaitu PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Jaringan kompetensi dasar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jaringan tema „Gemar Menolong? yang dipetakan berdasarkan kompetensi dasar lima mata seperti pada model pembelajaran terpadu model webbed (jarring laba-laba). Penilaian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian utama yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup ranah kognitif, adanya penilaian dari ranah afektif sebagai penambahan dalam penilaian. Pada pembelajaran tematik pemisahan mata pelajarannya tidak jelas tetapi untuk penilaian pemisahan mata pelajaran harus diterapkan. Karena dalam sistem pendidikan Indonesia masih menggunakan pelaporan nilai akhir dengan bentuk penilaian tiap mata pelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran tematik berdasarkan jaringan kompetensi dasar dan penilaian tiap mata pelajaran. Objek penelitian ini adalah pembelajaran dan penilaian tiap mata pelajaran di kelas III-B SD Santo Andreas dengan jumlah siswa 12 putra dan 9 putri. Pembelajaran tematik yang bertema „Gemar Menolong? mencakup pembelajaran lima mata pelajaran. Oleh karena dilihat mata pelajaran serta materi yang akan dibagikan kepada siswa banyak, maka peneliti membagi pembelajaran tematik menjadi tiga pertemuan. Dalam pembelajaran tematik setiap mata pelajarannya dikaitkan dengan tema, sehingga pemisahan mata pelajaran saat pembelajaran tidak terlalu terlihat. Tema yang dekat dengan kehidupan siswa membuat siswa menjadi semakin memahami pembelajaran tematik. Sebelum dan sesudah pembelajaran tematik ini diadakan penilaian kemampuan siswa dan pengamatan sikap siswa dalam hal menolong orang lain. soal disusun sesuai dengan kompetensi dasar tiap mata pelajarannya. Penilaian pembelajaran tematik ini mencakup penilaian kognitif sebagai nilai utama dan penilaian afektif untuk nilai tambahan. Pada soal tes yang mengukur kemampuan mengarang siswa, peneliti menggunakan penilaian mengarang dengan melihat lima aspek dalam mengarang. Untuk hasil pengamatan terhadap sikap, peneliti mengolah dengan menggunakan pemberian skor untuk setiap indikator sikap menolong yang diamati. Berdasarkan analisis data penelitian ini, ada beberapa hal yang disimpulkan yaitu pembelajaran tematik berhasil dilakukan sesuai dengan rencana, dimana siswa dapat belajar dengan tidak terkotak-kotakkan dengan berbagai mata pelajaran dan dengan penggunaan tema yang dekat dengan kehidupan dapat mempermudah pembelajaran. Serta penilaian pembelajaran tematik berupa penilaian mata pelajaran sesuai dengan kompetensi dasar. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan guru dapat mengembangkan pembelajaran tematik dan melakukan penilaian pembelajaran tematik. |