Anda belum login :: 23 Nov 2024 07:22 WIB
Detail
BukuSindrom Hipersensitivitas Obat
Bibliografi
Author: Cahyanur, Rahmat ; Koesnoe, Sukamto ; Sukmana, Nanang
Topik: Sindrom Hipersensitivitas Obat; Diagnosis; Tatalaksana; Kortikosteroid
Bahasa: (ID )    ISBN: Volum: 61, Nomor: 4, April 2011    
Penerbit: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2011    
Jenis: Journal
Fulltext: Sindrom Hipersensitivitas Obat.pdf (4.61MB; 6 download)
Abstract
Sindrom hipersensitivitas obat (SHO) atau Drug Rash Eosinophilia and Systemic Symptoms (DRESS) adalah suatu kondisi mengancam nyawa yang ditandai oleh ruam kulit, demam, leukositosis dengan eosinofilia atau limfositosis atipik, pembesaran kelenjar getah bening, serta gangguan pada hati atau ginjal. Angka kematian pada SHO dapat mencapai 10%. Sindrom hipersensitivitas obat diakibatkan oleh pajanan terhadap obat pencetus pada individu yang memiliki kerentanan. Kerentanan individu terjadi akibat faktor keturunan (polimorfisme genetik, jenis kelamin) serta faktor didapat (lupus eritematosus sistemik, limfoma, infeksi virus). Tata laksana SHO meliputi penghentian obat tersangka sesegera mungkin, terapi suportif, serta pemberian kortikosteroid sistemik. Terapi suportif yang diberikan seperti nutrisi, cairan, antihistamin, atau antipiretik. Kortikosteroid sistemik diberikan dengan dosis setara prednison 1-1,5 mg/kgBB/hari yang diturunkan secara bertahap untuk mencegah kekambuhan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)