Suatu badan usaha baik yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun manufaktur membutuhkan aktiva tetap untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun, karena berkurangnya manfaat suatu aktiva tetap, seiain tanah, maka diperlukan alokasi sistematis terhadap suatu aktiva selama masa umur manfaatnya yang disebut dengan penyusutan. Perusahaan yang diamati penulis dalam skripsi ini, yaitu PT Biginusindo Permai, yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang garmen khususnya produksi pakaian anak-anak. PT Biginusindo Permai menggunakan metode garis lurus dalam perhitungan penyusutan aktiva tetapnya, di mana metode ini telah sesuai dengan prinsip standar akuntansi yang berlaku umum. Dari hasil perhitungan menggunakan ketiga metode yang berbeda tersebut, metode garis lurus menghasilkan beban penyusutan yang lebih kecil dibandingkan metode saldo menurun ganda dan metode jumlah angka tahun sehingga laba yang dihasilkan dengan menggunakan metode garis lurus akan lebih besar dibandingkan laba yang dihasilkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda dan metode jumlah angka tahun. Besar kecilnya biaya penyusutan yang dihasilkan dari suatu metode penyusutan, akan mempengaruhi tingkat laba perusahaan. Dengan demtkian perlakuan akuntansi atas aktiva tetap dan penyusutan aktiva tetap bagi suatu perusahaan, sangat penting dalam pencapaian laba usaha perusahaan. |