Aset tetap merupakan salah satu unsur kekayaan perusahaan yang penting dalam laporan keuangan. Sebagai objek dalam penulisan skripsi ini, adalah PT Sumatera Kopi dimana perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kopi bubuk. Pengamatan yang dilakukan oleh penulis dalam skripsi ini adalah menganalisis beban penyusutan aset tetap dan membandingkan metode penyusutannya dalam tiga metode yaitu: Metode Garis Lurus, Metode Saldo Menurun Ganda, dan Metode Jumlah Angka Tahun serta melihat pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis terhadap penyusutan aset tetap pada tahun 2009 dengan ketiga metode penyusutan tersebut, maka hasil perhitungan beban penyusutan dengan menggunakan Metode Garis Lurus akan menghasilkan nilai lebih rendah dibandingkan Metode Saldo Menurun Ganda dan Metode Jumlah Angka Tahun. Dengan demikian Metode Garis Lurus akan menghasilkan beban operasional lebih rendah, hal ini menyebabkan laba operasional juga lebih tinggi dibandingkan kedua metode tersebut. Apapun metode penyusutan yang digunakan sampai berakhirnya umur ekonomis, total beban penyusutan akan menghsilkan nilai yang sama. Secara keseluruhan baik metode pencatatan, penyusutan, pelaporan, maupun penyajian aset tetap dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 16 per 01 September 2007 |