Pemikiran Michael Polanyi tentang pengetahuan diam-diam telah memasuki wilayah ilmu manajemen. Oleh para ahli manajemen, buku Personal Knowledge (1958) dan The Tacit Dimension (1966) tidak hanya merupakan sebuah terobosan baru dalam filsafat pengetahuan dan ilmu pengetahuan, melainkan sebuah inspirasi bagi manajemen kreasi pengetahuan organisasi, suatu bidang manajemen yang menyoroti kemampuan organisasi untuk menciptakan pengetahuan baru, mendiseminasikan pengetahuan itu dalam organisasi, lalu mewujudkannya dalam sistem, produk dan layanannya. Urgensi pemikiran Polanyi dalam bidang ini memiliki tiga alasan mendasar. Yang pertama berkaitan dengan asumsi bahwa pengetahuan merupakan resources dan sekaligus power. Siapa yang memiliki pengetahuan ia memiliki kemungkinan lebih besar untuk berkembang dan maju. Yang kedua berhubungan dengan kebutuhan bisnis akan pengetahuan yang semakin terspesialisasi. Untuk menjalankan bisnis yang baik, bisnis membutuhkan lebih dari sekedar loyalitas pada intuisi. Bisnis membutuhkan, terutama, pengalaman dan pengetahuan yang lebih khusus dengan penguasaan teknologi yang semakin lama semakin canggih. Dan yang ketiga berkaitan dengan kebutuhan bisnis akan kreasi pengetahuan baru. Inovasi teknologi dan temuan ilmiah penting dalam membuat terobosan baru yang dapat mengubah perusahaan secara drastis dan memberi manfaat yang besar bagi perkembangan yang lebih baik perusahaan tersebut. |