| Sekarang ini, dengan kompleksitas transaksi dan keberagaman konsumen, penjualan dengan kredit menjadi hal yang lumrah. Walaupun dengan resiko tak tertagih, penjualan kredit terbukti meningkatkan angka penjualan. Begitu pula dalam dunia kesehatan. Penjualan kredit ini kemudian membentuk akun piutang. Piutang yang merupakan harta lancar, menjadi akun yang signifikansi pengaruhnya cukup besar atas operasional, dana investasi, dan kelancaran arus kas (cash flow). Piutang RSUP Fatmawati dibagi menjadi piutang pelayanan dan piutang lain-lain. Piutang pelayanan tersebut kemudian dibagi menjadi 5, yaitu piutang jaminan sosial, perusahaan, perorangan, piutang asuransi, dan piutang pasien dalam perawatan. Piutang jaminan sosial yang dibahas secara lebih rinci ini dibagi menjadi 2 lagi, yaitu jaminan DKI Jakarta, dan Jamkesmas. Dan piutang jaminan sosial DKI yang dibahas adalah piutang gakin dan SKTM. Piutang jaminan sosial DKI diakui dan dicatat sejumlah net realizable value (NRV) yang didapat dari selisih piutang dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Pengakuan piutang tak tertagih dilakukan dengan metode pencadangan piutang, besaran penyisihan kerugian piutang ditetapkan berdasarkan hasil analisis umur piutang. Perlu diadakan upaya penagihan yang lebih intensif untuk menekan angka piutang. Juga dalam proses penagihan kepada Dinas Kesehatan, kelengkapan untuk verifikasi klaim penting untuk diperhatikan. |