Persaingan bisnis yang begitu ketat menuntut adanya kesempurnaaan kualitas produk yang hanya dapat dicapai dengan efisiensi dan produktivitas. Biaya kualitas adalah biaya yang timbul akibat adanya kualitas yang tidak baik. Suatu perusahaan dengan pengelolaan yang baik, biaya kualitasnya tidak lebih besar dari 2,5% dari penjualan setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya – biaya yang termasuk biaya kualitas pada PT Enomoto Srikandi Industries dan mengetahui dampak dari biaya kualitas terhadap peningkatan kualitas produk dan pengaruhnya terhadap penjualan. Setelah menyusun laporan biaya kualitas pada PT Enomoto Srikandi Industries, dapat diketahui bahwa persentase total biaya kualitas terhadap penjualan yang terjadi pada tahun 2007 sebesar 0,768%, tahun 2008 sebesar 0,662%, tahun 2009 sebesar 0,629%, dan tahun 2010 sebesar 0,523%, sedangkan komposisi elemen biaya kualitas terhadap penjualan yang terjadi pada tahun 2007 adalah biaya pencegahan sebesar 0,488%, biaya penilaian sebesar 0,091%, biaya kegagalan internal sebesar 0,057%,biaya kegagalan eksternal sebesar 0,132%. Pada tahun 2008 biaya pencegahan sebesar 0,429%, biaya penilaian sebesar 0,076%, biaya kegagalan internal sebesar 0,049%, biaya kegagalan eksternal sebesar 0,108%. Pada tahun 2009 biaya pencegahan sebesar 0,397%, biaya penilaian sebesar 0,09%, biaya kegagalan internal sebesar 0,042%, biaya kegagalan eksternal sebesar 0,1%. Pada tahun 2010 biaya pencegahan sebesar 0,358%, biaya penilaian sebesar 0,07%, biaya kegagalan internal sebesar 0,026%, biaya kegagalan eksternal sebesar 0,069%. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa biaya kualitas yang dilakukan perusahaan sudah baik karena persentasenya terhadap penjualan terus menurun dan tidak lebih dari 2,5% setiap tahunnya. Hal ini juga berdampak pada peningkatan penjualan produk setiap tahun. |