Dalam persaingan yang sangat ketat di era globalisasi, perusahaan harus selalu dapat meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan mutu produk dan juga mengendalikan biaya kualitas, PT Bintang Sempurna harus membuat laporan biaya kualitas secara periodik. Suatu perusahaan dengan pengelolaan yang baik, biaya kualitasnya tidak lebih besar dari 2,5% dari penjualan setiap tahunnya. Dalam penelitian, setelah pelaporan biaya kualitas diterapkan, penulis dapat mengklasifikasikan masing – masing kategori biaya kualitas terhadap total biaya kualitas yang terjadi selama tahun 2006 – 2010. Misalnya pada tahun 2010 dengan komposisi biaya pencegahan 79,84%, biaya penilaian 2,16%, biaya kegagalan internal 7,46%, dan biaya kegagalan eksternal 10,54%. Dan juga didapatkan persentase total biaya kualitas terhadap total penjualan tahun 2010 adalah 2,58% tetapi standar ideal program manajemen kualitas bagi perusahaan adalah 2,5%. Perbedaan tersebut akan berdampak bagi profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa perusahaan sudah sangat peduli terhadap kualitas produk yang dihasilkan karena banyak kegiatan pencegahan biaya kualitas dilakukan, walaupun biaya yang ada sudah dialokasikan dengan cukup baik karena besarnya biaya kegagalan internal 7,46% dan biaya kegagalan eksternal 10,54% sudah cukup kecil dibandingkan biaya pencegahan sebesar 79,84%. Namun ada baiknya biaya kegagalan terus ditekan seminimal mungkin untuk menghindari ketidakpuasan konsumen. |